Pemanenan Ikan Patin infoikan.com Akhir dari kegiatan pembesaran patin. Patin dapat di panen setelah 6-8 bulan pemeliharaan sejak pendederan I sampai pembesaran atau telah mencapai ukuran yang di inginkan pasar.
Berat patin yang di konsumsi masyarakat sekitar 250 gr per ekornya.
Kualitas hasil panen patin sangat di pengaruhi oleh cara dan alat yang di gunakan selama pemanenan.
Ikan patin hidup yang kondisinya sehat dan tidak cacat, harganya akan lebih tinggi di bandingkan dengan ikan patin hidup yang cacat atau tubuhnya luka-luka.
Waktu pemanenan sebaiknya di lakukan ketika suhu air dan udara masih rendah, yaitu pagi hari dan sore hari.
Tujuannya untuk menghindari patin stres. Alat dan cara pemanenan yang di gunakan pada prinsipnya hampir sama dengan yang dilakukan pada pemanenan ikan-ikan air tawar lainnya.
Alat bantu menangkap ikan yang terbuatdari benang atau senar dengan berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung pada kebutuhan.
Alat tersebut dapat di buat sendiri atau di beli di toko menjual alat-alat perikanan.
Ember
Sangat di perlukan sebagai alat bantu pada saat pemanenan ikan patin. Ember berfungsi sebagai alat penampung sementara atau alat pengangkut ikan dari suatu tempat ke tempat lain.
Jumlah ember yang di gunakan tergantung pada jumlah ikan yang di panen atau jarak antara kolam pemeliharaan dengan kolam penampungan sementara sebelum ikan di jual.
Namun, berdasarkan pengalaman penulis, 5 buah ember volume 15 liter sudah cukup untuk di gunakan selama proses pemanenan.
Baskom
Baskom juga sangat diperlukan sebagai alat bantu dalam proses pemanenan ikan patin.
Ukuran baskom yang lebih besar dan lebih buas daripada ember sangat tepat di gunakan untuk tempat penampungan sementara ikan patin sebelum di angkut atau di packing.
Banyaknya baskom yang di gunakan di sesuaikan dengan kebutuhan.
Baca uga:
Jenis Hama dan Penyakit Ikan Patin
Budidaya Ikan Patin Peluang Bisnis Modal Kecil
TEKNIK MEMANEN ikan patin pun sangat memengaruhi ikan yang dipanen. Dengan melakukan teknik pemanenan yang baik, di harapkan ikan-ikan yang di panen tidak rusak atau luka.
1. Buka pintu pembuangan atau gunakan pompa isap hingga air tersisa beberapa sentimeter.
2. Tangkap ikan secara hati-hati menggunakan sair, seser, atau tangguk, lalu masukkan ke dalam ember atau baskom.
3. Pindahkan ikan ke dalam bak atau waring yang telah di siapkan.
4. Alirkan air ke dalam bak atau waring agar ikan tetap hidup dan sehat.
5. Lakukan sortir untu memisahkan ikan-ikan yang berukuran sama besarnya.
6. Masukkan ikan ke dalam drum kantong plastik berlapis yang telah di isi air.
Jika menggunakan kantong plastik, masukkan oksigen kedalamnya hingga menggelembung, lalu ikat rapat dengan karet.
Sebenarnya teknik pemanenan yang dilakukan pada kolam ini dan kolam sebelumnya tidak jauh berbeda. Hanya saja, bagian dasar kolam yang semuanya terbuat dari terpal umumnya tidak terlalu banyak lumpur.
Sebaliknya, kolam yang dindingnya terbuat dari terpal, tetapi dasarnya dari tanah, sudah pasti di bagian dasarnya terdapat banyak lumpur.
Berikut cara pemanenan ikan patinnya
1.Keluarkan air kolam dengan cara menutup pintu pemasukan air dan membuka pintu pengeluaran
2. Pasang jaring ikan di pintu keluar air agar ikan tidak terbawa keluar kolam .
3. Pindahkan ikan secara bertahap menggunakan sair, seser, atau tangguk
secara perlahan, lalu tampung ikan di dalam baskom atau ember.
4. Pindahkan ikan ke dalam bak atau waring penampungan yang telah di siapkan sebelumnya.
5. Buang dedaunan atau benda-benda asing terbawa ketika panen dilakukan. Jika berniat langsung mengirim ikan, masukkan ikan ke dalam drum atau kantong plastik yang sudah di beri air dan oksigen.
Baik patin masih hidup atau sudah mati tetap di gemari. Namun, ikan patin yang sudah mati umumnya memiliki harga jual yang lebih mahal di bandingkan dengan ikan yang masih hidup.
Untuk itu, ikan yang di panen dalam kondisi hidup sebaiknya di masukan ke dalam kantong plastik tebal yang di beri oksigen.
Fungsi plastik tebal di sini adalah untuk mencegah kebocoran jika tertusuk duri atau patil ikan patin.
Sementara ikan patin hasil panen yang sudah mati sebaiknya di simpan di dalam wadah styrofoam yang telah di beri es balok, sehingga Pemanenan Ikan Patin ketika sampai di tangan konsumen kondisinya masih segar.
Berat patin yang di konsumsi masyarakat sekitar 250 gr per ekornya.
Kualitas hasil panen patin sangat di pengaruhi oleh cara dan alat yang di gunakan selama pemanenan.
Ikan patin hidup yang kondisinya sehat dan tidak cacat, harganya akan lebih tinggi di bandingkan dengan ikan patin hidup yang cacat atau tubuhnya luka-luka.
Pemanenan Ikan Patin
Tujuannya untuk menghindari patin stres. Alat dan cara pemanenan yang di gunakan pada prinsipnya hampir sama dengan yang dilakukan pada pemanenan ikan-ikan air tawar lainnya.
Peralatan untuk Memanen
Sair, seser, atau tanggukAlat bantu menangkap ikan yang terbuatdari benang atau senar dengan berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung pada kebutuhan.
Alat tersebut dapat di buat sendiri atau di beli di toko menjual alat-alat perikanan.
Ember
Sangat di perlukan sebagai alat bantu pada saat pemanenan ikan patin. Ember berfungsi sebagai alat penampung sementara atau alat pengangkut ikan dari suatu tempat ke tempat lain.
Jumlah ember yang di gunakan tergantung pada jumlah ikan yang di panen atau jarak antara kolam pemeliharaan dengan kolam penampungan sementara sebelum ikan di jual.
Namun, berdasarkan pengalaman penulis, 5 buah ember volume 15 liter sudah cukup untuk di gunakan selama proses pemanenan.
Baskom
Baskom juga sangat diperlukan sebagai alat bantu dalam proses pemanenan ikan patin.
Ukuran baskom yang lebih besar dan lebih buas daripada ember sangat tepat di gunakan untuk tempat penampungan sementara ikan patin sebelum di angkut atau di packing.
Banyaknya baskom yang di gunakan di sesuaikan dengan kebutuhan.
Baca uga:
Jenis Hama dan Penyakit Ikan Patin
Budidaya Ikan Patin Peluang Bisnis Modal Kecil
Teknik Pemanenan Ikan Patin
Pemanenan Ikan Patin Kolam terpal keseluruhan
Mengurangi air kolam secara betahap.1. Buka pintu pembuangan atau gunakan pompa isap hingga air tersisa beberapa sentimeter.
2. Tangkap ikan secara hati-hati menggunakan sair, seser, atau tangguk, lalu masukkan ke dalam ember atau baskom.
3. Pindahkan ikan ke dalam bak atau waring yang telah di siapkan.
4. Alirkan air ke dalam bak atau waring agar ikan tetap hidup dan sehat.
5. Lakukan sortir untu memisahkan ikan-ikan yang berukuran sama besarnya.
6. Masukkan ikan ke dalam drum kantong plastik berlapis yang telah di isi air.
Jika menggunakan kantong plastik, masukkan oksigen kedalamnya hingga menggelembung, lalu ikat rapat dengan karet.
Pemanenan Ikan Patin Kolam tanah lapis terpal
Sebaliknya, kolam yang dindingnya terbuat dari terpal, tetapi dasarnya dari tanah, sudah pasti di bagian dasarnya terdapat banyak lumpur.
Berikut cara pemanenan ikan patinnya
1.Keluarkan air kolam dengan cara menutup pintu pemasukan air dan membuka pintu pengeluaran
2. Pasang jaring ikan di pintu keluar air agar ikan tidak terbawa keluar kolam .
3. Pindahkan ikan secara bertahap menggunakan sair, seser, atau tangguk
secara perlahan, lalu tampung ikan di dalam baskom atau ember.
4. Pindahkan ikan ke dalam bak atau waring penampungan yang telah di siapkan sebelumnya.
5. Buang dedaunan atau benda-benda asing terbawa ketika panen dilakukan. Jika berniat langsung mengirim ikan, masukkan ikan ke dalam drum atau kantong plastik yang sudah di beri air dan oksigen.
Pemanenan Ikan Patin – Kelebihan Ikan Patin
Untuk itu, ikan yang di panen dalam kondisi hidup sebaiknya di masukan ke dalam kantong plastik tebal yang di beri oksigen.
Fungsi plastik tebal di sini adalah untuk mencegah kebocoran jika tertusuk duri atau patil ikan patin.
Sementara ikan patin hasil panen yang sudah mati sebaiknya di simpan di dalam wadah styrofoam yang telah di beri es balok, sehingga Pemanenan Ikan Patin ketika sampai di tangan konsumen kondisinya masih segar.
Begini Cara Pemanenan Ikan Patin yang Baik dan Benar
Reviewed by Bandeng Olahan
on
21:55
Rating:
No comments: