Membuat Asap Ikan Hiu infoikan.com Cara mengolah daging hiu yang sederhana lainnya adalah dengan di asap.
Pengasapan ikan ini seperti juga pengasinan merupakan cara pengawetan sekaligus untuk meningkatkan cita rasa daging hiu.
Bahan Membuat Asap Ikan Hiu
Untuk pengasapan daging hiu, selain daging hiu, di butuhkan garam dan bahan sumber asap. Pemilihan sumber asap ini cukup penting karena akan menentukan daging asap yang di hasilkan.
Pembuatan filet daging ikan hiu
Daging hiu di ambil putihnya untuk di buat filet dengan tebal sekitar 0,7 cm, panjang 10 cm, dan lebar 5 cm.
Preparasinya sama seperti pada pengolahan daging hiu asin,terutama untuk mengurangi bau pesing.
Sebagai sumber asap biasanya di gunakan jenis kayu keras yang tidak terlalu kering sehingga asap yang di hasilkan cukup banyak.
Sumber asap lain yang sering di gunakan selain kayu keras adalah serbuk gergaji, sabut kelapa, tempurung kelapa, arang, dan sebagainya.
Peralatan yang digunakan antara lain:
Alat peralatan hiu asap tradisional yang terbuka
Bentuk alat pengasapan yang paling sederhana adalah tungku yang di atasnya di pasang rak untuk menempatkan daging hiu.
Sering pula pengasapan dilakukan hanya dengan menempatkan daging hiu di atas tungku yang biasa di pakai untuk memasak.
Di sisi samping di biarkan terbuka, baik di bagian tungku maupun bagian rak.
Alat pengasapan seperti ini tentu saja boros karena banyak panas dan asap yang terbuang.
Dengan tungku yang terbuka, sistem pembakaran menjadi kurang efisien dan kemungkinan terkontaminasi kotoran sangat besar.
Alat pengasapan tradisional yang agak lebih baik adalah berbentuk rumah memanjang tanpa dinding dengan kerangka kayu atau bambu.
Ukurannya sangat bervariasi dan ada yang mencapai 10 x 5 m. Atap alat pengasap tanpa dinding ini biasanya terbuat dari daun kelapa atau rumbia sehingga terhindar dari hujan.
Rak untuk menempatkan ikan yang di asap di buat dari bambu yang diletakkan 1-1,25 m dari permukaan tanah.
Sistem pembakaran pada alat pengasapan tidak berdinding ini tidak efisien karena akan banyak panas dan asap yang hilang.
Selama pengasapan berlangsung, pengolahan terpaksa harus naik ke atas rak untuk membalik ikan agar pengasapan merata.
Akibatnya, pengolah akan ikut di panasi dan di asapi sehingga dapat menggangu kesehatan, terutama kulit, mata dan pengasapan.
Dinding penutup dapat terbuat apa saja yang murah dan mudah di peroleh, misalnya anyaman bambu, papan kayu, seng, atau bahkan pelat baja/besi.
Dinding di buat serapat mungkin sehingga angin tidak dapat menerobos masuk melalui dinding. Apabila menggunakan bilik bambu maka bilik ini perlu di lapisi seng atau tanah liat di campur sekam.
Ruang pengasapan perlu dikendalikan agar tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Jumlah asapnya pun perlu dikendalikan.
Caranya, pada dinding di pasang ventilasi yang dapat di buka-tutup.
Pengendalian suhu dan jumlah asap dapat dilakukan dengan mengatur bukaan ventilasi di buka.
Pengasapan dapat juga di buat dari drum bekas ukuran 200 liter atau lebih kecil. Namun, drum harus di cuci dan di bersihkan dulu sebelum di gunakan.
Pengasapan dari drum ini biasa di gunakan jika jumlah ikan yang di asap tidak banyak.
Pada drum ini di pasang kaki-kaki sehingga drum tidak menempel ke tanah dan memudahkan pengaturan api.
Di bagian atas drum di pasang pipa berdiameter 15 cm sebagai cerobong asap. Pada cerobong ini dapat di pasang klep pengatur atau ekor pengarah angin sehingga kecepatan udara di dalam alat lebih tinggi.
Pada cerobong juga di pasang topi agar ketika hujan air tidak masuk ke dalam alat pengasap.
Sistem pembuangan asap ini dapat juga berupa lubang-lubang yang di buat di bagian atas drum.
Tinggi sekitar tungku sekitar 40 cm yang bagian bawahnya di buat lubang-lubang sebagian jalan masuk udara segar sekaligus sebagai sarana pembuangan abu.
Di sisi depan di buat bukaan dan di pasang pintu untuk memasukkan kayu bakar dan dapat di gunakan untuk mengatur api dalam tungku.
Di bagian lain dipasang ventilasi yang dapat di buka-tutup untuk mengatur api dan asap. Bagian atas tungku di hubungkan dengan ruang pengasapan.
Tinggi bagian ruang pengasap di buat 45-55 cm. Sisi bawah bagian ini di tutup dengan anyaman kawat atau seng yang di lubangi sebagai pembatas.
Kemudian di atas pembatas ini di pasang 2-3 rak dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan drum untuk menempatkan ikan yang di asapi. Jarak antara rak satu dengan yang lainnya sekitar 15-20 cm.
Di sisi depan ruang pengasap di pasang pintu dan di bagian lain dipasang ventilasi yang dapat di buka tutup untuk membantu pengaturan suhu dan jumlah asap di dalam ruang pengasap.
Karena tertutup rapat dan ukurannya kecil, pengasapan model drum ini cepat sekali panas sehingga suhu perlu dikendalikan dengan mengatur besar kecilnya api.
Pengendalian suhu dalam ruang pengasap juga dapat dilakukan dengan mengatur ventilasi yang ada.
Alat pengasapyang lain adalah pengasap model kabinet. Di antara model alat pengasap yang lain, alat pengasap model kabinet atau model rumah ini karenanya di sebut rumah lengkap dengan pintu, jendela dan atap.
Seperti pengasap model drum, rumah asap ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu tungku dan ruang pengasapan.
Tungku di bawah, sedangkan ruang pengasapan di atas. Di bagian atas ruang pengasapan di pasang atap yang di lengkapi ventilasi yang dapat di atur bukaannya untuk mengatur suhu dan asap.
Tungku dapat di buat dari drum yang di potong memanjang atau di biarkan utuh dan di letakkan di ruang tungku yang seperti model drum berpintu dan berventilasi.
Di bagian dasar tungku drum ini di buat lubang-lubang untuk jalan keluar abu dan jalan masuk udara.
Jika di gunakan tungku dari drum yang di potong, di atasnya di pasang pembatas sebaiknya dari plat atau seng yang berlubang.
Jika di gunakan drum utuh, bagian atas drum di lubangi. Pembatas yang berlubang ini di masukkan untuk mencegah kontak langsung api dengan ikan yang di asap tetapi masih membiarkan panas dan asap masuk.
Selain itu, pembatas seperti ini mengurangi abu yang berterbangan masuk ke dalam ruang pengasapan.
Komponen yang terdapat di dalam asap yang merupakan hasil pembakaran kayu biasanya jenis kayu keras bersifat bakteri sidal sehingga dapat berfungsi sebagai zat pengawet.
Komponen asap ini menyebabkan bakteri pembusuk mati dan ikan pun menjadi lebih awet.
Selain berfungsi sebagai pengawet, komponen asap tersebut memberikan aroma asap yang khas dan ternyata banyak di sukai orang.
Baca uga:
Ciri Morfologi Ikan Hiu
Nama Nama Ikan Laut yang Mudah Diingat
a. Setelah daging hiu di buat filet, di cuci bersih, dan dihilangkan bau pesingnya.
b. Filet bersih ini di rendam larutan garam 10% selama 30 menit. Perendaman di maksudkan untuk memberikan rasa sedikit asin, gurih, dan membantu mengurangi bau pesing.
c. Setelah itu, alat pengasap di siapkan dan api di tungku di nyalakan.
d. Sementara itu, alat pengasap di siapkan dan api di tungku di nyalakan . setelah ruang pengasap mulai hangat, nyala api dikecilkan dan asap di perbanyak.
e. Setelah asap yang di hasilkan cukup tebal dan ruang pengasapan cukup hangat, filet hiu di masukkan ke dala ruang pengasap untuk di asapi dan pintu ruang pengasapan di tutup.
Pengasapan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pengasapan dengan suhu rendah, di sebut pula pengasapan dingin.
Memberikan cukup asap pada ikan. Karena ikan masih cukup basah dan asap tebal maka banyaknya asap yang menempel menyebabkan ikan beraroma asap tajam dan berwarna kecoklatan.
Pada tahap ini suhu ruang pengasapan di atur sekitar 55-60 derajat c dan asap agak tebal.
Biasanya, pengasapan suhu rendah ini di jalankan selama sekitar 4-7 jam atau lebih. Pada akhir tahap ini filet hiu menjadi cukup berbau asap, berwarna kecoklatan, dan tidak basah lagi.
Setelah pengasapan dingin selesai, suhu ruang pengasapan di naikkan dan asap sedikit dikurangi. Pada tahap kedua ini pengasapan panas suhu ruang pengasapan di buat sekitar 75-90 derajat c.
Dengan suhu lebih tinggi ini terjadi proses pengeringan sehingga produk menjadi lebih kering, warnanya makin coklat keemasan, dan aroma asap makin kuat. Tahap pengasapan kedua ini dilakukan selama 6-7 jam.
Nah, selesai sudah bagaimana teknik cara Membuat Asap Ikan Hiu secara sederhana baik sistem moderen maupun tradisional yang mudah dikerjakan oleh siapa saja khususnya pemula.
Pengasapan ikan ini seperti juga pengasinan merupakan cara pengawetan sekaligus untuk meningkatkan cita rasa daging hiu.
Bahan Membuat Asap Ikan Hiu
Untuk pengasapan daging hiu, selain daging hiu, di butuhkan garam dan bahan sumber asap. Pemilihan sumber asap ini cukup penting karena akan menentukan daging asap yang di hasilkan.
Pembuatan filet daging ikan hiu
Daging hiu di ambil putihnya untuk di buat filet dengan tebal sekitar 0,7 cm, panjang 10 cm, dan lebar 5 cm.
Preparasinya sama seperti pada pengolahan daging hiu asin,terutama untuk mengurangi bau pesing.
Membuat Asap Ikan Hiu
Bentuk sumber asap Daging Hiu
Sebagai sumber asap biasanya di gunakan jenis kayu keras yang tidak terlalu kering sehingga asap yang di hasilkan cukup banyak.
Sumber asap lain yang sering di gunakan selain kayu keras adalah serbuk gergaji, sabut kelapa, tempurung kelapa, arang, dan sebagainya.
Membuat Asap Ikan Hiu – Alat pengasapan Ikan Hiu
Peralatan yang digunakan antara lain:
Alat peralatan hiu asap tradisional yang terbuka
Bentuk alat pengasapan yang paling sederhana adalah tungku yang di atasnya di pasang rak untuk menempatkan daging hiu.
Sering pula pengasapan dilakukan hanya dengan menempatkan daging hiu di atas tungku yang biasa di pakai untuk memasak.
Di sisi samping di biarkan terbuka, baik di bagian tungku maupun bagian rak.
Alat pengasapan seperti ini tentu saja boros karena banyak panas dan asap yang terbuang.
Dengan tungku yang terbuka, sistem pembakaran menjadi kurang efisien dan kemungkinan terkontaminasi kotoran sangat besar.
Alat pengasapan tradisional yang agak lebih baik adalah berbentuk rumah memanjang tanpa dinding dengan kerangka kayu atau bambu.
Ukurannya sangat bervariasi dan ada yang mencapai 10 x 5 m. Atap alat pengasap tanpa dinding ini biasanya terbuat dari daun kelapa atau rumbia sehingga terhindar dari hujan.
Rak untuk menempatkan ikan yang di asap di buat dari bambu yang diletakkan 1-1,25 m dari permukaan tanah.
Sistem pembakaran pada alat pengasapan tidak berdinding ini tidak efisien karena akan banyak panas dan asap yang hilang.
Selama pengasapan berlangsung, pengolahan terpaksa harus naik ke atas rak untuk membalik ikan agar pengasapan merata.
Akibatnya, pengolah akan ikut di panasi dan di asapi sehingga dapat menggangu kesehatan, terutama kulit, mata dan pengasapan.
Membuat Asap Ikan Hiu – Alat pengasapan konversional
Efisiensi dan efektivitas alat pengasapan tradisional dengan dinding terbuka dapat di perbaiki dengan memasang dinding di sekeliling alat pengasapan sehingga menyerupai kabinet.
Dinding penutup dapat terbuat apa saja yang murah dan mudah di peroleh, misalnya anyaman bambu, papan kayu, seng, atau bahkan pelat baja/besi.
Dinding di buat serapat mungkin sehingga angin tidak dapat menerobos masuk melalui dinding. Apabila menggunakan bilik bambu maka bilik ini perlu di lapisi seng atau tanah liat di campur sekam.
Ruang pengasapan perlu dikendalikan agar tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Jumlah asapnya pun perlu dikendalikan.
Caranya, pada dinding di pasang ventilasi yang dapat di buka-tutup.
Pengendalian suhu dan jumlah asap dapat dilakukan dengan mengatur bukaan ventilasi di buka.
Membuat Asap Ikan Hiu – Alat pengasapan model drum
Pengasapan dari drum ini biasa di gunakan jika jumlah ikan yang di asap tidak banyak.
Pada drum ini di pasang kaki-kaki sehingga drum tidak menempel ke tanah dan memudahkan pengaturan api.
Di bagian atas drum di pasang pipa berdiameter 15 cm sebagai cerobong asap. Pada cerobong ini dapat di pasang klep pengatur atau ekor pengarah angin sehingga kecepatan udara di dalam alat lebih tinggi.
Pada cerobong juga di pasang topi agar ketika hujan air tidak masuk ke dalam alat pengasap.
Sistem pembuangan asap ini dapat juga berupa lubang-lubang yang di buat di bagian atas drum.
Tinggi sekitar tungku sekitar 40 cm yang bagian bawahnya di buat lubang-lubang sebagian jalan masuk udara segar sekaligus sebagai sarana pembuangan abu.
Di sisi depan di buat bukaan dan di pasang pintu untuk memasukkan kayu bakar dan dapat di gunakan untuk mengatur api dalam tungku.
Di bagian lain dipasang ventilasi yang dapat di buka-tutup untuk mengatur api dan asap. Bagian atas tungku di hubungkan dengan ruang pengasapan.
Tinggi bagian ruang pengasap di buat 45-55 cm. Sisi bawah bagian ini di tutup dengan anyaman kawat atau seng yang di lubangi sebagai pembatas.
Kemudian di atas pembatas ini di pasang 2-3 rak dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan drum untuk menempatkan ikan yang di asapi. Jarak antara rak satu dengan yang lainnya sekitar 15-20 cm.
Di sisi depan ruang pengasap di pasang pintu dan di bagian lain dipasang ventilasi yang dapat di buka tutup untuk membantu pengaturan suhu dan jumlah asap di dalam ruang pengasap.
Karena tertutup rapat dan ukurannya kecil, pengasapan model drum ini cepat sekali panas sehingga suhu perlu dikendalikan dengan mengatur besar kecilnya api.
Pengendalian suhu dalam ruang pengasap juga dapat dilakukan dengan mengatur ventilasi yang ada.
Membuat Asap Ikan Hiu – Alat pengasap model kabinet/rumah asap
Seperti pengasap model drum, rumah asap ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu tungku dan ruang pengasapan.
Tungku di bawah, sedangkan ruang pengasapan di atas. Di bagian atas ruang pengasapan di pasang atap yang di lengkapi ventilasi yang dapat di atur bukaannya untuk mengatur suhu dan asap.
Tungku dapat di buat dari drum yang di potong memanjang atau di biarkan utuh dan di letakkan di ruang tungku yang seperti model drum berpintu dan berventilasi.
Di bagian dasar tungku drum ini di buat lubang-lubang untuk jalan keluar abu dan jalan masuk udara.
Jika di gunakan tungku dari drum yang di potong, di atasnya di pasang pembatas sebaiknya dari plat atau seng yang berlubang.
Jika di gunakan drum utuh, bagian atas drum di lubangi. Pembatas yang berlubang ini di masukkan untuk mencegah kontak langsung api dengan ikan yang di asap tetapi masih membiarkan panas dan asap masuk.
Selain itu, pembatas seperti ini mengurangi abu yang berterbangan masuk ke dalam ruang pengasapan.
Membuat Asap Ikan Hiu – Proses pengasapan
Komponen asap ini menyebabkan bakteri pembusuk mati dan ikan pun menjadi lebih awet.
Selain berfungsi sebagai pengawet, komponen asap tersebut memberikan aroma asap yang khas dan ternyata banyak di sukai orang.
Baca uga:
Ciri Morfologi Ikan Hiu
Nama Nama Ikan Laut yang Mudah Diingat
a. Setelah daging hiu di buat filet, di cuci bersih, dan dihilangkan bau pesingnya.
b. Filet bersih ini di rendam larutan garam 10% selama 30 menit. Perendaman di maksudkan untuk memberikan rasa sedikit asin, gurih, dan membantu mengurangi bau pesing.
c. Setelah itu, alat pengasap di siapkan dan api di tungku di nyalakan.
d. Sementara itu, alat pengasap di siapkan dan api di tungku di nyalakan . setelah ruang pengasap mulai hangat, nyala api dikecilkan dan asap di perbanyak.
e. Setelah asap yang di hasilkan cukup tebal dan ruang pengasapan cukup hangat, filet hiu di masukkan ke dala ruang pengasap untuk di asapi dan pintu ruang pengasapan di tutup.
Pengasapan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pengasapan dengan suhu rendah, di sebut pula pengasapan dingin.
Memberikan cukup asap pada ikan. Karena ikan masih cukup basah dan asap tebal maka banyaknya asap yang menempel menyebabkan ikan beraroma asap tajam dan berwarna kecoklatan.
Pada tahap ini suhu ruang pengasapan di atur sekitar 55-60 derajat c dan asap agak tebal.
Biasanya, pengasapan suhu rendah ini di jalankan selama sekitar 4-7 jam atau lebih. Pada akhir tahap ini filet hiu menjadi cukup berbau asap, berwarna kecoklatan, dan tidak basah lagi.
Setelah pengasapan dingin selesai, suhu ruang pengasapan di naikkan dan asap sedikit dikurangi. Pada tahap kedua ini pengasapan panas suhu ruang pengasapan di buat sekitar 75-90 derajat c.
Dengan suhu lebih tinggi ini terjadi proses pengeringan sehingga produk menjadi lebih kering, warnanya makin coklat keemasan, dan aroma asap makin kuat. Tahap pengasapan kedua ini dilakukan selama 6-7 jam.
Nah, selesai sudah bagaimana teknik cara Membuat Asap Ikan Hiu secara sederhana baik sistem moderen maupun tradisional yang mudah dikerjakan oleh siapa saja khususnya pemula.
Cara Membuat Asap Ikan Hiu (Peluang Usaha Pemula)
Reviewed by Bandeng Olahan
on
11:00
Rating:
No comments: