Pembenihan Belut infoikan.com Pembenihan belut merupakan rangkaian kegiatan reproduksi belut dengan cara melakukan pemijahan. Perlakuan yang di buat hampir sama dengan pemijahan belut di alam.
Hasil kegiatan pemijahan belut di alam. Hasil kegiatan pembenihan adalah anakan atau benih belut. Hingga saat ini, pembenihan belut masih diperoleh dari hasil tangkapan yang dilakukan dengan cara berburu.
Pembenihan belut masih jarang dilakukan. Hal tersebut di sebabkan oleh media hidup belut yang berbeda denggan ikan.
Belut hidup dalam lumpur dengan membuat lubang-lubang sehingga cukup sulit dilakukan pemijahan secara terkontrol.
Setelah media siap, belut jantan dan betina di tebar. Selanjutnya, belut akan kawin secara alami dan menghasilkan anakan belut.
Belut merupakan ikan air tawar yang mempunyai habitat lebih cenderung pada perairan dangkal
Lokasi budidaya belut baik untuk pembenihan maupun pembesaran hampir sama. Hanya saja, untuk lokasi pembenihan, parameter pendukung untuk belut harus lebih baik.
Hal tersebut di sebabkan benih belut lebih rentan di bandingkan belut dewasa. Maupun belut mempunyai rentan habitat yang cukup luas, tetapi faktor lokasi budidaya dapat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha budidaya, terutama pada usaha pembenihan.
Baca juga:
Jenis Makanan Belut Alami dan Buatan Cepat Besar
Cara Belut Kawin di Alam Bebas
Cara Budidaya Belut Tanpa Lumpur
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi yang berhubungan dengan faktor teknis di antaranya.
- Ktinggian lokasi. Pada dasarnya, belut menyukai lokasi manapun, asal media pemeliharaanya suda sesuai. Jadi ketinggian lokasi tidak menjadi masalah yang berarti, karena belut dapat di budidayakan dengan baik pada ketinggian 200-1,100 m dari permulaan laut.
- Sumber air. Lokasi budidaya harus dekat dengan sumber air. Air yang di sukai adalah air yang agak tenang dan tidak berlumpur.
Sumber air harus tidak tercemar limbah atau dekat dengan sumber limbah yang dapat menimbulkan pencemaran.
- Keberadaan bibit/induk. Lokasi pembesaran sebaiknya dekat atau mudah untuk mendapatkan bibit/induk belut.
Lebih ideal jika usaha pembesaran belut di barengi dengan pembenihannya dehingga usaha budidaya dapat terpadu.
- Lokasi budidaya di upayakan mudah untuk mendapatkan sarana produksi, di antaranya pakan dan obat-obatan untuk belut.
Dalam pembenihan belut, perlu di persiapkan media pembenihan. Hal tersebut di sebabkan belut membutuhkan tempat hidup berupa lumpur organik yang lunak dan nyaman serta kaya oksigen.
Selain itu, anakan belut masih sangat rawan dan rentan terhadap kondisi lingkungan.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan media pembenihan belut.
- Campurkan lumpur dan bahan organik sebagai media harus lebih baik mutunya daripada yang di gunakan pada budidaya pembesaran.
- Fermentasi media harus benar-benar sempurna, sehingga gas-gas yang timbul selama proses fermentasi sudah hilang
- Kandungan zat hara harus lebih baik, karena juga berfungsi untuk menumbuhkan makanan alami.
- Sumber air harus baik secara kualitas dan kuantitas, kaya kandungan oksigennya.
- Terhindar dari pencemaran, baik dari hasil fermentasi media yang belum sempurna maupun pencemaran dari luar atau lingkungan sekitar kolam.
Kolam perawatann induk merupakan kolam khusus yang di gunakan untuk menampung induk belut.
Pada musim kemarau, belut sawah memiliki kebiasaan hampir tidak melakukan aktivitas perkainan. Oleh sebab itu induk belut dapat di rawat di kolam tersendiri.
Dalam kolam perawatan, belut induk jantan dipisahkan dari induk betina. Kolam perawatan induk dapat terbuat dari bak semen atau lainya seperti drum bekas dan kotakan dari plastik.
Bak semen dapat di buat ukuran 2 x 3 m atau 2 x 5 m dengan kedalamn 100 cm.
Kolam dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pembuangan air. Adapun media yang di gunakan dalam klam perawatan induk bisa sama dengan kolam pembesaran, bisa juga di siapkan secara khusus.
Kolam pemijahan
Kolam pemijahan merupakan kolam yang di gunakan untuk aktivitas perkawinan belut. Kolam pemijahan dapat berukuran kecil atau agak besar.
Kolam dapat berukuran 1 x 1 m, 2 x 3 m, 5 x 5 m atau 10 x 10 m dengan kedalaman 0,8-1m.
Sebaiknya kolam di buat dari tembok yang disemen halus, termasuk pada dasar kolamnya, kolam di lengkapi dengan saluran pemasukan dan pengeluaran air.
Saluran pembuangan juga dapat sekaligus di gunakan menjadi saluran pengeluaran benih belut.
Pendederan merupakan upaya untuk menjembatani usaha budidaya belut dari larva atau benih kecil menjadi belut yang siap untuk di besarkan.
Sementara kolam pendederan merupakan kolam yang digunakan untuk memelihara larva atau benih yang masih kecil hingga ukuran tertentu.
Untuk pemijahan, harus di pilih untuk yang betul-betul baik. Induk yang baik akan menghasilkan keturunan atau anak belut yang banyak dan baik.
Kualitas induk yang baik secara fisik dapat di kenali, apalagi bagi masyarakat yang telah lama mengenal belut.
Tolok ukur kualitas induk yang baik adalah tingkat kematanggan gonad yang di capai, fekunditas induk yang diperoleh, dan frekuensi pemijahan yang terjadi selama kurun waktu tertentu pemeliharaan induk.
Tidak semua induk yang dipelihara dalam kegiatan pemeliharaan induk bisa mencapai kematangan gonad.
PADA KEGIATAN pemeliharaan benih, umumnya nilai kelangsungan hidup benih lebih tinggi di bandingkan dengan larva pada komoditas budidaya perikanan yang sama, karena benih lebih kuat.
Selain kelangsungan hidup, tolok ukur keberhasilan kegiatan pemeliharaan benih adalah llaju pertumbuhan panjang benih.
Laju pertumbuhan panjang benih di nyatakan sebagai panjang benih yang di capai setelah dipelihara dalam kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan belut hampir sama dengan ikan air tawar lainnya. Pada waktu belut muda mempunyai petumbuhan yang lebih cepat di bandingkan dengan belut dewasa.
Pada belut dewasa pertumbuhan tetap berjalan, tetapi lambat karena makanan yang di konsumsi dan pergerakan.
Pemberian pakan pada induk di dalam kolam perawatan sama dengan belut di kolam pembesaran.
Untuk induk betina pada waktu melakukan pemijahan dan induk jantan pada waktu menunggu telur hingga menetas tidak usah di beri pakan.
Setelah induk jantan mengasuh dan melepas benih belut, pemberian pakan bisa dilakukan .
Pemberian pakan pada belut sewaktu larva hingga benih di pendederkan sebaiknya sesuai dengan ukuran mulut belut.
Pada waktu belut berukuran larva sebaiknya pakan yang di berikan berupa kutu air, larva nyamuk, atau keong yang di blender.
Jika benih telah tumbuh besar, pakan yang di berikan dapat lebih flleksibel, misalnya berupa hewan yang mati di cincang, di tumbuk, atau di blender.
Jumlah pemberian harus disesuaikan dengan takaran atau porsi dengan berat populasi belut budidaya.
Frekuensi pemberian pakan dapat dilakukan sehari sekali dengan waktu pemberian ideal pada waktu sore atau malam hari.
Dengan mengetahui cara pembenihan belut serta macam – macam makanan belut alami dan buatan secara teknik tak jauh berbeda dari pakan ikan konsumsi lainnya seperti, lele, dan ikan besar.
Hasil kegiatan pemijahan belut di alam. Hasil kegiatan pembenihan adalah anakan atau benih belut. Hingga saat ini, pembenihan belut masih diperoleh dari hasil tangkapan yang dilakukan dengan cara berburu.
Pembenihan belut masih jarang dilakukan. Hal tersebut di sebabkan oleh media hidup belut yang berbeda denggan ikan.
Belut hidup dalam lumpur dengan membuat lubang-lubang sehingga cukup sulit dilakukan pemijahan secara terkontrol.
Pembenihan Belut
pertanianku |
Setelah media siap, belut jantan dan betina di tebar. Selanjutnya, belut akan kawin secara alami dan menghasilkan anakan belut.
Belut merupakan ikan air tawar yang mempunyai habitat lebih cenderung pada perairan dangkal
Pembenihan Belut – PENENTUAN LOKASI
Lokasi budidaya belut baik untuk pembenihan maupun pembesaran hampir sama. Hanya saja, untuk lokasi pembenihan, parameter pendukung untuk belut harus lebih baik.
Hal tersebut di sebabkan benih belut lebih rentan di bandingkan belut dewasa. Maupun belut mempunyai rentan habitat yang cukup luas, tetapi faktor lokasi budidaya dapat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha budidaya, terutama pada usaha pembenihan.
Baca juga:
Jenis Makanan Belut Alami dan Buatan Cepat Besar
Cara Belut Kawin di Alam Bebas
Cara Budidaya Belut Tanpa Lumpur
Pembenihan Belut – FAKTOR TEKNIS
youtube |
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi yang berhubungan dengan faktor teknis di antaranya.
- Ktinggian lokasi. Pada dasarnya, belut menyukai lokasi manapun, asal media pemeliharaanya suda sesuai. Jadi ketinggian lokasi tidak menjadi masalah yang berarti, karena belut dapat di budidayakan dengan baik pada ketinggian 200-1,100 m dari permulaan laut.
- Sumber air. Lokasi budidaya harus dekat dengan sumber air. Air yang di sukai adalah air yang agak tenang dan tidak berlumpur.
Sumber air harus tidak tercemar limbah atau dekat dengan sumber limbah yang dapat menimbulkan pencemaran.
- Keberadaan bibit/induk. Lokasi pembesaran sebaiknya dekat atau mudah untuk mendapatkan bibit/induk belut.
Lebih ideal jika usaha pembesaran belut di barengi dengan pembenihannya dehingga usaha budidaya dapat terpadu.
- Lokasi budidaya di upayakan mudah untuk mendapatkan sarana produksi, di antaranya pakan dan obat-obatan untuk belut.
Pembenihan Belut – PERSIAPAN KOLAM
faunadanflora |
Dalam pembenihan belut, perlu di persiapkan media pembenihan. Hal tersebut di sebabkan belut membutuhkan tempat hidup berupa lumpur organik yang lunak dan nyaman serta kaya oksigen.
Selain itu, anakan belut masih sangat rawan dan rentan terhadap kondisi lingkungan.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan media pembenihan belut.
- Campurkan lumpur dan bahan organik sebagai media harus lebih baik mutunya daripada yang di gunakan pada budidaya pembesaran.
- Fermentasi media harus benar-benar sempurna, sehingga gas-gas yang timbul selama proses fermentasi sudah hilang
- Kandungan zat hara harus lebih baik, karena juga berfungsi untuk menumbuhkan makanan alami.
- Sumber air harus baik secara kualitas dan kuantitas, kaya kandungan oksigennya.
- Terhindar dari pencemaran, baik dari hasil fermentasi media yang belum sempurna maupun pencemaran dari luar atau lingkungan sekitar kolam.
Pembenihan Belut – Kolam perawatan induk
pinkkorset |
Kolam perawatann induk merupakan kolam khusus yang di gunakan untuk menampung induk belut.
Pada musim kemarau, belut sawah memiliki kebiasaan hampir tidak melakukan aktivitas perkainan. Oleh sebab itu induk belut dapat di rawat di kolam tersendiri.
Dalam kolam perawatan, belut induk jantan dipisahkan dari induk betina. Kolam perawatan induk dapat terbuat dari bak semen atau lainya seperti drum bekas dan kotakan dari plastik.
Bak semen dapat di buat ukuran 2 x 3 m atau 2 x 5 m dengan kedalamn 100 cm.
Kolam dilengkapi dengan saluran pemasukan dan pembuangan air. Adapun media yang di gunakan dalam klam perawatan induk bisa sama dengan kolam pembesaran, bisa juga di siapkan secara khusus.
Kolam pemijahan
Kolam pemijahan merupakan kolam yang di gunakan untuk aktivitas perkawinan belut. Kolam pemijahan dapat berukuran kecil atau agak besar.
Kolam dapat berukuran 1 x 1 m, 2 x 3 m, 5 x 5 m atau 10 x 10 m dengan kedalaman 0,8-1m.
Sebaiknya kolam di buat dari tembok yang disemen halus, termasuk pada dasar kolamnya, kolam di lengkapi dengan saluran pemasukan dan pengeluaran air.
Saluran pembuangan juga dapat sekaligus di gunakan menjadi saluran pengeluaran benih belut.
Pembenihan Belut – Kolam pendederan
Pendederan merupakan upaya untuk menjembatani usaha budidaya belut dari larva atau benih kecil menjadi belut yang siap untuk di besarkan.
Sementara kolam pendederan merupakan kolam yang digunakan untuk memelihara larva atau benih yang masih kecil hingga ukuran tertentu.
Pembenihan Belut – PERSIAPAN INDUK Belut
Untuk pemijahan, harus di pilih untuk yang betul-betul baik. Induk yang baik akan menghasilkan keturunan atau anak belut yang banyak dan baik.
Kualitas induk yang baik secara fisik dapat di kenali, apalagi bagi masyarakat yang telah lama mengenal belut.
Tolok ukur kualitas induk yang baik adalah tingkat kematanggan gonad yang di capai, fekunditas induk yang diperoleh, dan frekuensi pemijahan yang terjadi selama kurun waktu tertentu pemeliharaan induk.
Tidak semua induk yang dipelihara dalam kegiatan pemeliharaan induk bisa mencapai kematangan gonad.
Pembenihan Belut – PERAWATAN BENIH
PADA KEGIATAN pemeliharaan benih, umumnya nilai kelangsungan hidup benih lebih tinggi di bandingkan dengan larva pada komoditas budidaya perikanan yang sama, karena benih lebih kuat.
Selain kelangsungan hidup, tolok ukur keberhasilan kegiatan pemeliharaan benih adalah llaju pertumbuhan panjang benih.
Laju pertumbuhan panjang benih di nyatakan sebagai panjang benih yang di capai setelah dipelihara dalam kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan belut hampir sama dengan ikan air tawar lainnya. Pada waktu belut muda mempunyai petumbuhan yang lebih cepat di bandingkan dengan belut dewasa.
Pada belut dewasa pertumbuhan tetap berjalan, tetapi lambat karena makanan yang di konsumsi dan pergerakan.
Pembenihan Belut – Waktu PEMBERIAN PAKAN Belut
Pemberian pakan pada induk di dalam kolam perawatan sama dengan belut di kolam pembesaran.
Untuk induk betina pada waktu melakukan pemijahan dan induk jantan pada waktu menunggu telur hingga menetas tidak usah di beri pakan.
Setelah induk jantan mengasuh dan melepas benih belut, pemberian pakan bisa dilakukan .
Pemberian pakan pada belut sewaktu larva hingga benih di pendederkan sebaiknya sesuai dengan ukuran mulut belut.
Pada waktu belut berukuran larva sebaiknya pakan yang di berikan berupa kutu air, larva nyamuk, atau keong yang di blender.
Jika benih telah tumbuh besar, pakan yang di berikan dapat lebih flleksibel, misalnya berupa hewan yang mati di cincang, di tumbuk, atau di blender.
Jumlah pemberian harus disesuaikan dengan takaran atau porsi dengan berat populasi belut budidaya.
Frekuensi pemberian pakan dapat dilakukan sehari sekali dengan waktu pemberian ideal pada waktu sore atau malam hari.
Dengan mengetahui cara pembenihan belut serta macam – macam makanan belut alami dan buatan secara teknik tak jauh berbeda dari pakan ikan konsumsi lainnya seperti, lele, dan ikan besar.
Pembenihan Belut (Praktek Pemijahan di Kolam Tanpa Lumpur&dengan Lumpur)
Reviewed by Bandeng Olahan
on
12:30
Rating:
No comments: