Penyakit Ikan Kerapu infoikan.com Penyakit timbul karena adaya interaksi yang tidak seimbang antara ikan, patogen, dan lingkungan.
Penyakit menimbulkan gangguan fungsi atau struktur dari tubuh, baik langsungatau tidak langsung.
Organisme patogen masuk ke dalam lingkungan budidaya sehingga mengganggu metabolisme.
Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Hanya mengandalkan pengobatan tidak akan menjamin ikan sembuh total. Pengobatan juga membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit.
Gejala klinis ikan yang tidak sehat antara lain nafsu makan hilag dan tingkah laku yan tidak normal.
Tingkah laku yang tidak normal ini diantaranya ikan diam di dasar atau berenang dengan posisi kepala di bawah sambil menggosok-gosokan badan di bak.
Berikut beberapa jenis nama penyakit ikan kerapu dan tanda - tandanya yang umum menyerang serta cara mengobatinya.
Untuk tanda-tanda di luar tubuh ikan antara lain perubahan warna tubuh, sirip, dan ekor, badan kurus dan perut membengkak, kerusakan yang banyak lendir di insang serta mata keputihan.
Sementara itu, indikasi ikan yang tidak sehat secara internal adalah adanya gejala pendarahan di organ dalam yang berwarna pucat, terdapat cairan pada rongga perut, pembesaran gelembung renang, serta terdapat bintik-bintik putih dan benjolan pada organ dalam.
Penyakit yang menyerang kerapu dapat di bagi 2, yaitu penyakit non-infeksi, penyakit infeksi, dan penyakit lainnya.
Baca juga:
Habitat Ikan Kerapu dan Klasifikasinya
5 Jenis Ikan Kerapu dan Gambarnya
Jenis Ikan Air Payau dan Gambarnya
Penyakit non-infeksi merupakan penyakit tidak menular yang bukan di sebabkan leh parasit. Beberapa hal yang dapat mengganggu kehidupan kerapu sebagai berikut.
Curah hujan
Kehidupan ikan dapat di pengaruhi melalui perubahan suhu dan salinitas ekstrim yang di sebabkan oleh curah hujan.
Curah hujan yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berlimpahnya air dan menurunkan salinitas sehingga ikan akan stres karena penurunan salinitas yang terlalu drastis.
Untuk pemeliharaan di tambak, lapisan insang dapat tertutup oleh lumpur dari endapan sedimentasi.
Curah hujan juga dapat menyebabkan naik-turunnya suhu mempengaruhi metabolisme tubuh dan tingkat stres pada ikan.
Kelimpahan plankton
Kelimpahan plankton di perairan terjadi karena jumlah organisme seperti diatom dan dinoflagellata melimpah.
Pyrodinium bahamensis dari golongan dinoflagellata menghasilkan racun yang berwarna merah.
Kelimpahan plankton bisa menyebabkan ikan kekurangan oksigen dan mengakibatkan ikan mati.
Hal yang bisa dilakukan adalah mempersempit kontak antara plankton dengan ikan, yaitu memindahkan lokasi budidaya yang di serang kelimpahan plankton ke tempat yang lebih aman.
Para meter air
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air adalah salinitas, suhu, ph, dan oksigen terlarut.
Apabila semua faktor ini tidak terkondisikan dengan baik bisa menimbulkan stres pada ikan.
Penempatan kja sebaiknya di lokasi yang kondisi airnya jernih dan terbebas dari upwelling.
Kondisi air
Pakan yang di berikan berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan kekebalan tubuh ikan dari berbagai penyakit. Pemberiannya harus tepat waktu dan tidak berlebihan.
Namun, jika pakan yang di berikan sudah kadaluarsa, sebaiknya dapat menjadi racun, lalu menimbulkan penyakit pada ikan.
Semakin banyaknya industri di daerah pantai dapat menyebabkan pencemaran di wilayah tersebut sehingga memberi gangguan terhadap budidaya ikan, terutama yang menggunakan tambak.
Air yang elah tercemar dapat membahayakan kehidupan ikan dan kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
Pemberian pakan yang sudah kadaluarsa atau pemberian dosia obat pada ikan apabila sakit yang tidak sesuai atau tidak tepat dosis, dapat menyebabkan keracunan pada ikan.
Penangganan ikan
Jika salah penanganan, pengangkutan benih maupun untuk kerapu juga dapat mengakibatkan penyakit.
Apabila tidak tepat waktu serta tidak memadainya kondisi, jumlah, dan wadah pengangkut dapat menyebabkan ikan stres.
Gen
Gen juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab penyakit. Kondisi ikan yang tidak sempurna sejak lahir, misalnya bentuk kepala yang abnormal atau tulang punggung bengkok merupakan penyakit bawaan.
Protozoa
Protozoa yang biasanya menjadi pennyebab penyakit antara lain cryptocaryon irritans dan brooklynella sp.
Penyakit yag di timbulkan oleh cryptocaryon sp. Sering di sebut dengan cryptokaryoniasis, sedangkan yang di sebabkan oleh brooklynella sp. Di sebut brooklynelliasis.
Cryptocaryon sp. Merupakan hewan bersel satu berukuran 40-300 mikron.
Parasit ini menempel pada kulit, insang dan sirip ikan khususnya di bagian epidemis bawah kulit.
Permukaan tubuh parasit di tumbuhi bulu getar. Cryptocaryonasis mudah menular serta bisa mengakibatkan kematian massal dalam waktu singkat.
Gejala ikan yang terserag protozoa ini adalah pembusukan pada sirip, sirip mudah lepas, ikan menjadi lesu, peningkatan produksi lendir, mata buram, perdarahan kulit, serta terdapat bintik putih padainsang dan kulit permukaan.
Parasit
Berikut adalah beberapa parait penyebab penyakit pada kerapu yang menempel di luar maupun di dalam tubuh ikan.
Flatworm
Jenis yang sering menyerang kerapu adalah diplectenum sp.
Ciri-ciri dari kerapu yang terserang parasit ini adalah warna tubuh pucat, nafsu makan berkurang, selalu berenang di permukaan, lendir berlebihan, suka menggosok-gosokan tubuhnya di dinding, dan jika berenang tampak megap-megap dengan tutup insang terbuka.
Parasit ini menyerang organ dalam seperti usus, gonad, serta insang.
Krustasea
Gejala yang di timbulkan dari serangan parasit ini antara lain selera makan ikan menurun, insang rusak dan berwarna cokelat, serta ikan cenderung mendekati saluran ai masuk.
Terjadinya serangan parasit di awali dengan menetasnya telur nerocilla dan berkembang dalam perut ikan bagian bawah.
Selanjutnya, telur akan keluar, menetas, dan berenang, lalu masuk ke dalam ikan lain.
Parasit nerocilla sp. Memiliki bentuk pipih seperti kecoa dan sebagian besar hidup bebas memakan bangkai. Parasit ini termasuk protandus atau melalui fase jantan sewaktu muda.
Ukurannya 3-8 mm, sedangkan yang dewasa berukuran 2-3 cm. Parasit yang berukuran 1,4-2 cm dapat menghasilkan telur sebanyak 100-125 butir. Parasit ini biasa menyerang kerapu yang bobotnya 50 g.
Skin monogenic trematodes
Spesies yang termasuk skin monogenic trematodes adalah benedenia sp. Skin monogenic trematodes di sebut pula skin flukes.
Parasit ini menyerang kulit hingga mengakibatkan borok atau nekrotik sehingga memudahkan penyakit sekunder menyerang ikan, baik bakteri ata jamur.
Mata yang terserang akan menjadi putih keruh serta dapat menyebabkan kebutaan.
Jamur
Ikan kerapu yang terserang karena jamur umumnya bersifat infeksi sekunder. Maksudnya, jamur baru akan menyerang jika ikan sedang terluka karena serangan parasit.
Penyakit jamur terkadang sulit di sembuhkan sehingga jangan di anggap remeh.
Jamur juga sering menyerang kerapu adalah saprolegnia sp. Dan penyakitnya di sebut saprolegniasis.
Tanda-tanda umum kerapu yang terkena saprolegniasis adalah warna kulit yang juga menjad putih keabuan.
Selain itu, jamur lain yang juga sering menyerang kerapu adalah ichysporidium sp. Dan penyakitnya di sebut ichyosporidosis yang mengakibatkan luka berlubang di kepala.
Bakteri vibrio
Vibrio sp. Adalah jenis bakteri yang sering menimbulkan kematian pada usaha pembesaran kerapu.
Penyakit yang di sebabkan oleh bakteri ini di sebut vibriosis. Sebagai patogen sekunder, bakteri ini mengakibatkan infeksi prime protozoa.
Gejala yang timbul akibat serangan bakteri ini adalah nafsu makan hilang.
Warna tubuh gelap dengan posisi berenang terbalik, insang pecah dan akan menjadi luka dengan cairan nanah berwarna kuning kemerahan, serta perut berwarna kemerahan akibat pendarahan.
Jika tubuh ikan di bedah, akan terlihat pembengkakan dan kerusakan pada jaringan hati, limpa, dan ginjal.
Bakteri perusak sirip
Bakteri yang menyerang kerapu sering menyebabkan kerusakan pada sirip sehingga sering di sebut bakteri perusak sirip atau bacterial fin rot disease.
Gejala yang di timbulkan dari serangan bakteri ini adalah kerusakan sirip dan hanya menyisakan sirip ekor bagian dekat pangkal ekor.
Bakteri ini biasanya menyerang pada waktu penanganan hasil karema ikan saling bersenggolan dan saling menggigit.
Akhirnyam akan timbul memar dan luka yang memudahkan bakteri masuk ke dalam tubuh ikan.
Bakteri streptococcus
Jenis bakteri ini dapat menimbulkan pendarahan pada mata. Penyakitnya dinamakan streptococcus dan menimbulkan gejala seperti nafsu makan ikan menurun secara perlahan, saat berenang terlihat kelelahan dan tidak teratur, serta pendarahan pada mata.
Upaya pengendalian harus dilakukan sehingga penyakit tidak berkembang dan merugikan.
Serangan protozoa
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 50 ppm dan actiflavin 10 ppm selama 1 jam.
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 100 ppm selama 1 jam
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 25 ppm dan malachite green 0,15 ppm.
- jika gejala belum terlalu parah, dapat di rendam dengan air tawar selama 10-15 menit.
Parasit flatworm dari jenis platyhelmynthes dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 100-150 ppm selama 15-30 menit dan di ulangi selama 3 hari berturut-turut.
- jika terdapat luka, rendam ikan ke dalam larutan acriflavin 10 ppm selama 1 jam.
Merendam ikan ke dalam larutan formalin 25 ppm selama 2 jam atau merendam ikan ke dalam air tawar selama 10-20 menit.
- merendam ikan ke dalam air tawar selama 5-15 menit.
- parasit yang menempel dapat di hilangkan dengan pinset.
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 20 ppm selama 1 jam.
Upaya pengendalian terhadap serangan jamur sebagai berikut.
- merendam ikan ke dalam larutan methylene blue 0,1 ppm selama 15-45 menit dan di ulangi 3 hari berturut-turut.
- menjaga kualitas air dan kesehatan ikan supaya tetap sehat.
- mencampur oxytetracycline 0,5 g/kg dalam pakan dan di berikan selama 7 hari berturut-turut.
- jika nafsu makan ikan berkurang, dapat dilakukan pencegahan dengan memperbaiki teknik penangkapan benih, penangkapan induk, dan penanganan ikan.
Untuk pengobatan ikan yang terserang bakteri perusak sirip dapat dilakukan langkah berikut.
- merendam ikan kedalam larutan acriflavin 100 ppm selama 4 jam.
- merendam ikan ke dalam larutan acriflavin 100 ppm selama 1 menit
Untuk mengobati ikan yang terseran bakteri streptococcus.
- pemberian erythromycin estolat 1 g/kg yang di campur dalam pakan selama 5 hari berturut-turut.
- bila tidak makan, ikan dapat di beri suntikan penicillin dosis 3000 unit/kg ikan.
Itulah beberapa nama jenis penyakit ikan kerapu serta bagaimana cara mencegah dan mengobatinya secara alami cepat sembuh agar tidak mati. Semoga bermanfaat.
Penyakit menimbulkan gangguan fungsi atau struktur dari tubuh, baik langsungatau tidak langsung.
Organisme patogen masuk ke dalam lingkungan budidaya sehingga mengganggu metabolisme.
Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Hanya mengandalkan pengobatan tidak akan menjamin ikan sembuh total. Pengobatan juga membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit.
Gejala klinis ikan yang tidak sehat antara lain nafsu makan hilag dan tingkah laku yan tidak normal.
Tingkah laku yang tidak normal ini diantaranya ikan diam di dasar atau berenang dengan posisi kepala di bawah sambil menggosok-gosokan badan di bak.
Berikut beberapa jenis nama penyakit ikan kerapu dan tanda - tandanya yang umum menyerang serta cara mengobatinya.
Penyakit Ikan Kerapu
Sementara itu, indikasi ikan yang tidak sehat secara internal adalah adanya gejala pendarahan di organ dalam yang berwarna pucat, terdapat cairan pada rongga perut, pembesaran gelembung renang, serta terdapat bintik-bintik putih dan benjolan pada organ dalam.
Penyakit yang menyerang kerapu dapat di bagi 2, yaitu penyakit non-infeksi, penyakit infeksi, dan penyakit lainnya.
Baca juga:
Habitat Ikan Kerapu dan Klasifikasinya
5 Jenis Ikan Kerapu dan Gambarnya
Jenis Ikan Air Payau dan Gambarnya
Penyakit Ikan Kerapu non-infeksi
Penyakit non-infeksi merupakan penyakit tidak menular yang bukan di sebabkan leh parasit. Beberapa hal yang dapat mengganggu kehidupan kerapu sebagai berikut.
Curah hujan
Kehidupan ikan dapat di pengaruhi melalui perubahan suhu dan salinitas ekstrim yang di sebabkan oleh curah hujan.
Curah hujan yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berlimpahnya air dan menurunkan salinitas sehingga ikan akan stres karena penurunan salinitas yang terlalu drastis.
Untuk pemeliharaan di tambak, lapisan insang dapat tertutup oleh lumpur dari endapan sedimentasi.
Curah hujan juga dapat menyebabkan naik-turunnya suhu mempengaruhi metabolisme tubuh dan tingkat stres pada ikan.
Kelimpahan plankton
Kelimpahan plankton di perairan terjadi karena jumlah organisme seperti diatom dan dinoflagellata melimpah.
Pyrodinium bahamensis dari golongan dinoflagellata menghasilkan racun yang berwarna merah.
Kelimpahan plankton bisa menyebabkan ikan kekurangan oksigen dan mengakibatkan ikan mati.
Hal yang bisa dilakukan adalah mempersempit kontak antara plankton dengan ikan, yaitu memindahkan lokasi budidaya yang di serang kelimpahan plankton ke tempat yang lebih aman.
Para meter air
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air adalah salinitas, suhu, ph, dan oksigen terlarut.
Apabila semua faktor ini tidak terkondisikan dengan baik bisa menimbulkan stres pada ikan.
Penempatan kja sebaiknya di lokasi yang kondisi airnya jernih dan terbebas dari upwelling.
Kondisi air
Pakan yang di berikan berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan kekebalan tubuh ikan dari berbagai penyakit. Pemberiannya harus tepat waktu dan tidak berlebihan.
Namun, jika pakan yang di berikan sudah kadaluarsa, sebaiknya dapat menjadi racun, lalu menimbulkan penyakit pada ikan.
Semakin banyaknya industri di daerah pantai dapat menyebabkan pencemaran di wilayah tersebut sehingga memberi gangguan terhadap budidaya ikan, terutama yang menggunakan tambak.
Air yang elah tercemar dapat membahayakan kehidupan ikan dan kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
Penyakit Ikan Kerapu Keracunan
Pemberian pakan yang sudah kadaluarsa atau pemberian dosia obat pada ikan apabila sakit yang tidak sesuai atau tidak tepat dosis, dapat menyebabkan keracunan pada ikan.
Penangganan ikan
Jika salah penanganan, pengangkutan benih maupun untuk kerapu juga dapat mengakibatkan penyakit.
Apabila tidak tepat waktu serta tidak memadainya kondisi, jumlah, dan wadah pengangkut dapat menyebabkan ikan stres.
Gen
Gen juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab penyakit. Kondisi ikan yang tidak sempurna sejak lahir, misalnya bentuk kepala yang abnormal atau tulang punggung bengkok merupakan penyakit bawaan.
Penyakit Ikan Kerapu INFEKSI
Protozoa
Protozoa yang biasanya menjadi pennyebab penyakit antara lain cryptocaryon irritans dan brooklynella sp.
Penyakit yag di timbulkan oleh cryptocaryon sp. Sering di sebut dengan cryptokaryoniasis, sedangkan yang di sebabkan oleh brooklynella sp. Di sebut brooklynelliasis.
Cryptocaryon sp. Merupakan hewan bersel satu berukuran 40-300 mikron.
Parasit ini menempel pada kulit, insang dan sirip ikan khususnya di bagian epidemis bawah kulit.
Permukaan tubuh parasit di tumbuhi bulu getar. Cryptocaryonasis mudah menular serta bisa mengakibatkan kematian massal dalam waktu singkat.
Gejala ikan yang terserag protozoa ini adalah pembusukan pada sirip, sirip mudah lepas, ikan menjadi lesu, peningkatan produksi lendir, mata buram, perdarahan kulit, serta terdapat bintik putih padainsang dan kulit permukaan.
Parasit
Berikut adalah beberapa parait penyebab penyakit pada kerapu yang menempel di luar maupun di dalam tubuh ikan.
Flatworm
Jenis yang sering menyerang kerapu adalah diplectenum sp.
Ciri-ciri dari kerapu yang terserang parasit ini adalah warna tubuh pucat, nafsu makan berkurang, selalu berenang di permukaan, lendir berlebihan, suka menggosok-gosokan tubuhnya di dinding, dan jika berenang tampak megap-megap dengan tutup insang terbuka.
Parasit ini menyerang organ dalam seperti usus, gonad, serta insang.
Krustasea
Gejala yang di timbulkan dari serangan parasit ini antara lain selera makan ikan menurun, insang rusak dan berwarna cokelat, serta ikan cenderung mendekati saluran ai masuk.
Terjadinya serangan parasit di awali dengan menetasnya telur nerocilla dan berkembang dalam perut ikan bagian bawah.
Selanjutnya, telur akan keluar, menetas, dan berenang, lalu masuk ke dalam ikan lain.
Parasit nerocilla sp. Memiliki bentuk pipih seperti kecoa dan sebagian besar hidup bebas memakan bangkai. Parasit ini termasuk protandus atau melalui fase jantan sewaktu muda.
Ukurannya 3-8 mm, sedangkan yang dewasa berukuran 2-3 cm. Parasit yang berukuran 1,4-2 cm dapat menghasilkan telur sebanyak 100-125 butir. Parasit ini biasa menyerang kerapu yang bobotnya 50 g.
Skin monogenic trematodes
Spesies yang termasuk skin monogenic trematodes adalah benedenia sp. Skin monogenic trematodes di sebut pula skin flukes.
Parasit ini menyerang kulit hingga mengakibatkan borok atau nekrotik sehingga memudahkan penyakit sekunder menyerang ikan, baik bakteri ata jamur.
Mata yang terserang akan menjadi putih keruh serta dapat menyebabkan kebutaan.
Jamur
Ikan kerapu yang terserang karena jamur umumnya bersifat infeksi sekunder. Maksudnya, jamur baru akan menyerang jika ikan sedang terluka karena serangan parasit.
Penyakit jamur terkadang sulit di sembuhkan sehingga jangan di anggap remeh.
Jamur juga sering menyerang kerapu adalah saprolegnia sp. Dan penyakitnya di sebut saprolegniasis.
Tanda-tanda umum kerapu yang terkena saprolegniasis adalah warna kulit yang juga menjad putih keabuan.
Selain itu, jamur lain yang juga sering menyerang kerapu adalah ichysporidium sp. Dan penyakitnya di sebut ichyosporidosis yang mengakibatkan luka berlubang di kepala.
Penyakit Ikan Kerapu Bakteri
Bakteri vibrio
Vibrio sp. Adalah jenis bakteri yang sering menimbulkan kematian pada usaha pembesaran kerapu.
Penyakit yang di sebabkan oleh bakteri ini di sebut vibriosis. Sebagai patogen sekunder, bakteri ini mengakibatkan infeksi prime protozoa.
Gejala yang timbul akibat serangan bakteri ini adalah nafsu makan hilang.
Warna tubuh gelap dengan posisi berenang terbalik, insang pecah dan akan menjadi luka dengan cairan nanah berwarna kuning kemerahan, serta perut berwarna kemerahan akibat pendarahan.
Jika tubuh ikan di bedah, akan terlihat pembengkakan dan kerusakan pada jaringan hati, limpa, dan ginjal.
Bakteri perusak sirip
Bakteri yang menyerang kerapu sering menyebabkan kerusakan pada sirip sehingga sering di sebut bakteri perusak sirip atau bacterial fin rot disease.
Gejala yang di timbulkan dari serangan bakteri ini adalah kerusakan sirip dan hanya menyisakan sirip ekor bagian dekat pangkal ekor.
Bakteri ini biasanya menyerang pada waktu penanganan hasil karema ikan saling bersenggolan dan saling menggigit.
Akhirnyam akan timbul memar dan luka yang memudahkan bakteri masuk ke dalam tubuh ikan.
Bakteri streptococcus
Jenis bakteri ini dapat menimbulkan pendarahan pada mata. Penyakitnya dinamakan streptococcus dan menimbulkan gejala seperti nafsu makan ikan menurun secara perlahan, saat berenang terlihat kelelahan dan tidak teratur, serta pendarahan pada mata.
Penyakit Ikan Kerapu - PENGENDALIAN PENYAKIT Ikan Kerapu
Upaya pengendalian harus dilakukan sehingga penyakit tidak berkembang dan merugikan.
Serangan protozoa
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 50 ppm dan actiflavin 10 ppm selama 1 jam.
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 100 ppm selama 1 jam
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 25 ppm dan malachite green 0,15 ppm.
- jika gejala belum terlalu parah, dapat di rendam dengan air tawar selama 10-15 menit.
Penyakit Ikan Kerapu Serangan parasit
Parasit flatworm dari jenis platyhelmynthes dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 100-150 ppm selama 15-30 menit dan di ulangi selama 3 hari berturut-turut.
- jika terdapat luka, rendam ikan ke dalam larutan acriflavin 10 ppm selama 1 jam.
Merendam ikan ke dalam larutan formalin 25 ppm selama 2 jam atau merendam ikan ke dalam air tawar selama 10-20 menit.
- merendam ikan ke dalam air tawar selama 5-15 menit.
- parasit yang menempel dapat di hilangkan dengan pinset.
- merendam ikan ke dalam larutan formalin 20 ppm selama 1 jam.
Penyakit Ikan Kerapu Serangan jamur
Upaya pengendalian terhadap serangan jamur sebagai berikut.
- merendam ikan ke dalam larutan methylene blue 0,1 ppm selama 15-45 menit dan di ulangi 3 hari berturut-turut.
- menjaga kualitas air dan kesehatan ikan supaya tetap sehat.
Penyakit Ikan Kerapu Serangan bakteri
- mencampur oxytetracycline 0,5 g/kg dalam pakan dan di berikan selama 7 hari berturut-turut.
- jika nafsu makan ikan berkurang, dapat dilakukan pencegahan dengan memperbaiki teknik penangkapan benih, penangkapan induk, dan penanganan ikan.
Untuk pengobatan ikan yang terserang bakteri perusak sirip dapat dilakukan langkah berikut.
- merendam ikan kedalam larutan acriflavin 100 ppm selama 4 jam.
- merendam ikan ke dalam larutan acriflavin 100 ppm selama 1 menit
Untuk mengobati ikan yang terseran bakteri streptococcus.
- pemberian erythromycin estolat 1 g/kg yang di campur dalam pakan selama 5 hari berturut-turut.
- bila tidak makan, ikan dapat di beri suntikan penicillin dosis 3000 unit/kg ikan.
Itulah beberapa nama jenis penyakit ikan kerapu serta bagaimana cara mencegah dan mengobatinya secara alami cepat sembuh agar tidak mati. Semoga bermanfaat.
Penyakit Ikan Kerapu dan Cara Mengatasinya dengan Protozoa
Reviewed by Bandeng Olahan
on
12:27
Rating:
No comments: