Budidaya Labi Labi infoikan.com labi labi memiliki nama ilmiah trionyx sinensis juga dikenal untuk spesies trionycartilagineous.
Awalnya, bulus termasuk hama, sama seperti belut dan gabus. Bulus memiliki nilai ekonomis tinggi.
Hampir seluruh bagian tubuh labi - labi dapat di manfaatkan, baik daging maupun cakangnya.
Selama ini, pasokan labi - labi dipenuhi dari tangkapan alam karena hasil budidaya belum dapat memenuhi permintaan yang ada.
Morfologi Labi Labi
Bentuk tubuh bulus oval atau agak lonjong dan pipih. Tubuhnya tanpa sisik dan berwarna abu - abu kehitaman.
Kerapas dan plastron terbungkus kulit yang liat. Pastronnya berwarna putih pucat hingga kemerahan.
Kulitnya tertutup oleh perisai yang berasal dari lapisan epidemis berupa zat tanduk.
Hidungnya memanjang membentuk tabung seperti belalai. Labi-labi tidak bergigi, tetapi rahangnya sangat kuat dan tajam. Berikut cara budidaya labi labi untuk pemula untuk usaha yang menjanjikan dengan makanan alami cepat besar.
Labi-labi memakan ikan dan udang kecil di alam. Dikolam, labi-labi bisa di berikan pakan berupa cincangan ikan atau isi perut ternak ruminansia.
Di alam, labi-labi biasa memijah antara juli-desember. Labi - labi berkembang biak dengan cara bertelur yang mencapai 10-30 butir per pemijahan.
Telurnya berwarna krem dengan diameter antara 2-3 cm. Telur-telur yang dikeluarkan di timbun dalam tanah berpasir sekitar 45-50 hari pada suhu 25-30 derajat c.
Labi-labi yang hendak dipijahkan dikolam pemijahan harus memenuhi persyaratan khusus, di antaranya umur dan ukuran.
Selain itu, perbandingan antara induk jantan dan betina harus tepat.
Dalam pemijahan labi - labi di kolam perlu diperhatikan faktor-faktor penting lainnya, seperti kontruksi dikolam, persiapan kolam, dan proses pemijahannya.
Kolam pemijahan labi - labi berbentuk persegi panjang. Luas kolam tergantung lahan yang tersedia, umumnya antara 50 - 300 m2 dengan ketinggian pematang 1,5-1,75 m.
Dasar kolam sebaiknya di lapisi pasir, sedangkan dinding pematang di usahakan tembok.
Pada salah satu sisi kolam di buat kandang/sarang telur seluas 2 m x 2 m x 1 m sebanyak 3 buah. Kandang ini dihubungkan dengan jembatan penghubung yang terbuat dari anyaman bambu atau papan.
Tujuannya adalah untuk memudahkan induk masuk ke dalamnya. Kandang penelusuran sebaiknya dilengkapi peneduh untuk melindungi telur dari sengatan matahari langsung dan hujan.
Dasar kandangnya dilengkapi dengan pasir halus setebal 20 cm agar induk mudah menyembunyikan telur - telurnya.
Kolam pemijahan harus dipersipkan terlebih dahulu. Pertama-tama, kolam di keringkan 3-5 hari untuk mematikan bibit penyakit.
Selanjutnya, induk dimasukkan ke dalam kolam dengan perbandingan induk jantan dan betina 1; 4. artinya, seekor pejantan labi-labi di harapkan bisa mengawini 4 ekor induk labi-labi betina.
Pemijahan biasanya terjadi pada 7 - 12 hari setelah penebaran induk. Induk akan bertelur pada malam hari, yaitu antara pukul 20.00 - 02.00.
Seekor induk betina biasanya akan menghasilkan 30-40 butir telur. Bentuk telur labi-labi seperti bola pingpong berwarna krem dan berdiameter 1-3 cm.
Telur yang selesai dikeluarkan oleh induk harus segera dipindahkan ke dalam ruang inkubator atau ruang penetasan telur.
Sementara itu, telur yang berada di dalam timbunan pasir bisa dikeluarkan dengan bantuan tangan atau sekop.
Selain itu, di sediakan juga baskom berisi air yang di pasang sejajar dengan permukaan lantai.
Baskom ini akan di butuhkan oleh tukik setelah keluar dari cangkang. Selama proses penetasan, suhu ruangan di usahakan antara 29 - 33 derajat c dengan kelembaban 85 - 95 %.
Telur akan menetas setelah 40 - 45 hari pada suhu 30 derajat c. namun, kadang-kadang telur akan menetas setelah 60 hari.
Setelah hari kelima, tukik di tangkap untuk dipindahkan ke kolam pendederan. Luas kolam pendederan biasanya sekitar 50 - 600 m2, atau di sesuaikan dengan lahan yang ada.
Dasar kolam pendederan berpasir dengan ketinggian air sekitar 50 - 75 cm.
Kolam yang airnya terlalu dalam, akan menyulitkan labi-labi untuk mengambil oksigen langsung dari udara.
Kepadatan kolam penebaran 45 - 50 ekor/m2. lama pemeliharaan tukik di kolam tersebut selama dua bulan. Selama pemeliharaan, tukik di beri pakan berupa cincangan dengan ikan.
Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari.
Labi-labi suka berjemur sehingga 1/3 bagian kolam di beri tanaman peneduh eceng gondok. Selain itu, beberapa bagian kolam di beri tempat berjemur dari papan yang bisa mengapung.
Kolam yang terlalu besar akan menyukitkan pengontrolan, seedangkan kolam yang terlalu kecil kurang efektif karena jumlah labi-labi muda yang di tebar hanya sedikit.
Ketinggian air kolam pembesaran minimal 75 cm. Tukik yang ditebarkan ke dalam kolam pembesaran berumur dua bulan dan ukuran tebarnya harus seragam.
Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari agar tukik tidak stres. Kepadatan penebaran yaitu 8 - 10 ekor/m2, untuk mencapai ukuran 300 - 600 g/ekor, seekor tukik membutuhkan waktu sekitar 3 - 6 bulan.
Dengan mengetahi tahapan cara budidaya labi labi di atas, diharapkan dapat memudahkan dalam merawat labi labi (bulus) baik dalam akuarium maupun kolam tanah dan juga kolam beton.
Awalnya, bulus termasuk hama, sama seperti belut dan gabus. Bulus memiliki nilai ekonomis tinggi.
Hampir seluruh bagian tubuh labi - labi dapat di manfaatkan, baik daging maupun cakangnya.
Selama ini, pasokan labi - labi dipenuhi dari tangkapan alam karena hasil budidaya belum dapat memenuhi permintaan yang ada.
Morfologi Labi Labi
Bentuk tubuh bulus oval atau agak lonjong dan pipih. Tubuhnya tanpa sisik dan berwarna abu - abu kehitaman.
Kerapas dan plastron terbungkus kulit yang liat. Pastronnya berwarna putih pucat hingga kemerahan.
Kulitnya tertutup oleh perisai yang berasal dari lapisan epidemis berupa zat tanduk.
Hidungnya memanjang membentuk tabung seperti belalai. Labi-labi tidak bergigi, tetapi rahangnya sangat kuat dan tajam. Berikut cara budidaya labi labi untuk pemula untuk usaha yang menjanjikan dengan makanan alami cepat besar.
Budidaya Labi Labi
Kebiasaan Hidup Labi Labi di Alam
Labi-labi bernafas dengan paru-paru, baik yang baru menetas maupun labi-labi dewasa.Labi-labi memakan ikan dan udang kecil di alam. Dikolam, labi-labi bisa di berikan pakan berupa cincangan ikan atau isi perut ternak ruminansia.
Di alam, labi-labi biasa memijah antara juli-desember. Labi - labi berkembang biak dengan cara bertelur yang mencapai 10-30 butir per pemijahan.
Telurnya berwarna krem dengan diameter antara 2-3 cm. Telur-telur yang dikeluarkan di timbun dalam tanah berpasir sekitar 45-50 hari pada suhu 25-30 derajat c.
Budidaya Labi Labi - Pemilihan Induk
Selain itu, perbandingan antara induk jantan dan betina harus tepat.
Cara Membedakan Labi Labi Jantan dan Betina
Ciri induk betina umurnya telah mencapai 2 tahun lebih
Bertubuh kecil
Ekornya pendek
Bentuk cangkang bulat dan tebal
kaki belakang lebih panjang
Ciri Induk Jantan Labi Labi
Umur 2 tahun lebih
Tubuh lebih besar dari betina
Ekornya panjang
Bentuk cangkang tipis
Jarak kaki depan dan belakang lebih dekat
Budidaya Labi Labi - Pemijahan di Kolam
Kolam pemijahan labi - labi berbentuk persegi panjang. Luas kolam tergantung lahan yang tersedia, umumnya antara 50 - 300 m2 dengan ketinggian pematang 1,5-1,75 m.
Dasar kolam sebaiknya di lapisi pasir, sedangkan dinding pematang di usahakan tembok.
Pada salah satu sisi kolam di buat kandang/sarang telur seluas 2 m x 2 m x 1 m sebanyak 3 buah. Kandang ini dihubungkan dengan jembatan penghubung yang terbuat dari anyaman bambu atau papan.
Tujuannya adalah untuk memudahkan induk masuk ke dalamnya. Kandang penelusuran sebaiknya dilengkapi peneduh untuk melindungi telur dari sengatan matahari langsung dan hujan.
Dasar kandangnya dilengkapi dengan pasir halus setebal 20 cm agar induk mudah menyembunyikan telur - telurnya.
Budidaya Labi Labi - Persiapan Kolam Pendederan
Selanjutnya, induk dimasukkan ke dalam kolam dengan perbandingan induk jantan dan betina 1; 4. artinya, seekor pejantan labi-labi di harapkan bisa mengawini 4 ekor induk labi-labi betina.
Budidaya Labi Labi - Pemijahan
Seekor induk betina biasanya akan menghasilkan 30-40 butir telur. Bentuk telur labi-labi seperti bola pingpong berwarna krem dan berdiameter 1-3 cm.
Telur yang selesai dikeluarkan oleh induk harus segera dipindahkan ke dalam ruang inkubator atau ruang penetasan telur.
Sementara itu, telur yang berada di dalam timbunan pasir bisa dikeluarkan dengan bantuan tangan atau sekop.
Budidaya Labi Labi - Penetasan dan Perawatan Telur
Telur - telur disusun secara teratur di dalam kotak penetasan yang di isi pasir setebal 5 cm. Kotak tersebut berukuran 40 cm x 60 cm x 5 cm.Selain itu, di sediakan juga baskom berisi air yang di pasang sejajar dengan permukaan lantai.
Baskom ini akan di butuhkan oleh tukik setelah keluar dari cangkang. Selama proses penetasan, suhu ruangan di usahakan antara 29 - 33 derajat c dengan kelembaban 85 - 95 %.
Telur akan menetas setelah 40 - 45 hari pada suhu 30 derajat c. namun, kadang-kadang telur akan menetas setelah 60 hari.
Budidaya Labi Labi - Pendederan
Dasar kolam pendederan berpasir dengan ketinggian air sekitar 50 - 75 cm.
Kolam yang airnya terlalu dalam, akan menyulitkan labi-labi untuk mengambil oksigen langsung dari udara.
Kepadatan kolam penebaran 45 - 50 ekor/m2. lama pemeliharaan tukik di kolam tersebut selama dua bulan. Selama pemeliharaan, tukik di beri pakan berupa cincangan dengan ikan.
Makanan Kesukaan Labi Labi (bulus)
Pakan yang di berikan sebanyak 5 % dari bobot labi - labi yang di tebar ke dalam kolam. Pakan tersebut ditempatkan ditepian kolam, tepatnya pada batas permukaan air kolam.Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari.
Labi-labi suka berjemur sehingga 1/3 bagian kolam di beri tanaman peneduh eceng gondok. Selain itu, beberapa bagian kolam di beri tempat berjemur dari papan yang bisa mengapung.
Budidaya Labi Labi - Pembesaran
Luas kolam pembesaran bervariasi antara 50 - 600 m2, atau di sesuaikan dengan lahan yang ada.Kolam yang terlalu besar akan menyukitkan pengontrolan, seedangkan kolam yang terlalu kecil kurang efektif karena jumlah labi-labi muda yang di tebar hanya sedikit.
Ketinggian air kolam pembesaran minimal 75 cm. Tukik yang ditebarkan ke dalam kolam pembesaran berumur dua bulan dan ukuran tebarnya harus seragam.
Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari agar tukik tidak stres. Kepadatan penebaran yaitu 8 - 10 ekor/m2, untuk mencapai ukuran 300 - 600 g/ekor, seekor tukik membutuhkan waktu sekitar 3 - 6 bulan.
Budidaya Labi Labi - Panen
Panen biasanya dilakukan setelah pemeliharaan selama 6 - 7 bulan dengan bobot 700 - 800 g/ekor. Untuk mencapai ukuran dewasa, tukik membutuhkan waktu 2 - 3 tahun.Dengan mengetahi tahapan cara budidaya labi labi di atas, diharapkan dapat memudahkan dalam merawat labi labi (bulus) baik dalam akuarium maupun kolam tanah dan juga kolam beton.
Cara Budidaya Labi Labi dengan Pakan Alami untuk Pemula
Reviewed by Bandeng Olahan
on
04:31
Rating:
No comments: